PENINGKATAN KUALITAS TAHU GORENG DENGAN LEAN SIX SIGMA DI UMKM PABRIK TAHU TEMPE FLAMBOYAN

Authors

  • muqimuddin Institut Teknologi Kalimantan
  • Nurman Jazuli Institut Teknologi Kalimantan
  • Arditya Arya Pratama Institut Teknologi Kalimantan
  • Evelin Tresya Tatimu Institut Teknologi Kalimantan
  • Fitriah Fadillah Institut Teknologi Kalimantan
  • Hyang Btari Ayu Visnuwardhani Institut Teknologi Kalimantan
  • Faishal Arham Pratikno Institut Teknologi Kalimantan

Keywords:

Lean Six Sigma; DMAIC; Tahu Goreng; UMKM

Abstract

UMKM Pabrik Tahu Tempe Flamboyan merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang industri pengolahan kedelai. Penelitian ini dilakukan di industri pengolahan kedelai yang terletak di Kota Balikpapan. Permasalahan pada penelitian ini adalah cacat produk yang dialami selama proses penggorengan tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya waste dan melakukan usulan perbaikan, serta untuk mengidentifikasi penyebab defect product guna mengurangi produk cacat. Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan metode Lean Six Sigma dengan pendekatan DMAIC yang terdiri dari Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Pada penelitian ini tools yang digunakan adalah Critical to Quality, Defect Per Million Opportunity, dan Fishbone Diagram. Terdapat 3 jenis cacat produk yang diperoleh pada industri penggorengan tahu di Pabrik Tahu Tempe Flamboyan ini yaitu tahu goreng yang kekeringan, terlalu basah, dan pecah-pecah (tercuil) saat proses penggorengan. Berdasarkan pada hasil dari penelitian ini diperoleh nilai DPMO sebesar 35009,81547 dengan nilai sigma sebesar 1,89 sigma yang artinya hasil perhitungan DPMO adalah sangat tidak kompetitif, dikarenakan target nilai sigma yang didapatkan tidak mencapai nilai standar rata-rata industri USA berdasarkan pencapaian nilai dari level six sigma yaitu nilai 4 sigma. Dalam hal ini, hasil dari analisis diagram fishbone yang dilakukan dari beberapa jenis kegagalan yang berupa tahu goreng yang kekeringan, terlalu basah, dan pecah-pecah (tercuil) saat proses penggorengan disebabkan karena beberapa faktor sebagai akar dari penyebab cacat produk ini yang terdiri dari 4 penyebab yaitu man, machine, method, dan material. Sedangkan, mengenai perbaikan yang diusulkan pada hasil dari penelitian ini adalah dengan cara memantau para pekerja yang sedang melakukan proses penggorengan tahu dari awal proses sampai ke tahap akhir pengentasan tahu hasil penggorengan yang disusun dalam keranjang penyusunan tahu goreng.

Downloads

Published

2023-06-28

How to Cite

muqimuddin, Jazuli, N., Arya Pratama, A., Tresya Tatimu, E., Fadillah, F., Btari Ayu Visnuwardhani, H., & Arham Pratikno, F. (2023). PENINGKATAN KUALITAS TAHU GORENG DENGAN LEAN SIX SIGMA DI UMKM PABRIK TAHU TEMPE FLAMBOYAN. JURNAL LOGISTICA, 1(2), 11–21. Retrieved from https://journal.iteba.ac.id/index.php/logistica/article/view/97