ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN PENGENDALIANNYA DI PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO KIM II MEDAN

Authors

  • Nabila Yudisha
  • Rizkha Rida Universitas Al Azhar Medan

DOI:

https://doi.org/10.62375/jmrib.v3i1.347

Keywords:

Kebisingan Ekivalen; Produksi; Fatty Acid

Abstract

Kebisingan adalah salah satu konsekuensi negatif dari meningkatnya penggunaan mesin industri, yang terbagi atas kebisingan rendah, sedang, dan keras. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah kebisingan di ruang kerja Fatty Acid Fase2, area paparan kebisingan, dan usulan pengendalian. Menggunakan pendekatan tingkat kebisingan ekuivalen (Leq) dengan alat pengukur Sound Level Meter, pengukuran langsung dilakukan untuk mendapatkan data. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan untuk lantai 0 (85,61 dBA), lantai 3 (88,18 dBA) dan lantai 4 (87,73 dB) kegiatan FattyAcid Fase 2 lebih tinggi daripada NAB. Pemberian tanda di tempat-tempat dengan tingkat kebisingan yang berlebihan, briefing keselamatan, penggunaan APD, penggantian bagian mesin yang rusak, dan pelumasan bagian bergerak, serta mengatur ulang penjadwalan maintenance beberapa saran perbaikan yang diusulkan. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Tarwaka, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Ergonomi (K3E) dalam Prespektif Bisnis. Surakarta: Harapan Press, 2015.

M. dkk Luxson, Kebisingan Di Tempat Kerja. Palembang: Jurnal Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat, STIK Bina Husada, 2012.

A. Agung Dermawan, H. Nasution, and M. Haikal Sitepu, “The impact of branding on purchasing decision-making in mall shopping and online shopping,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 801, no. 1, 2020, doi: 10.1088/1757-899X/801/1/012146.

Soecripto, Higene Industri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008.

Kementerian Lingkungan Hidup RI, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta, 1996.

S. S. Pohan, “Analisis Tingkat Kebisingan Pada Lantai Produksi Dengan Metode Pola Sebaran Pemetaan Kebisingan (Studi Kasus: PT. Agro Sarimas Indonesia).,” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014.

M. Muqimuddin, A. A. Darmawan, and B. N. Abdallah, “Prioritas Penyelesaian Akar Masalah Kualitas Palm Kernel Oil Dengan Memperhatikan Uncertain Information,” J. Optimasi Tek. Ind., vol. 4, no. 2, p. 51, 2022, doi: 10.30998/joti.v4i2.13631.

Kementerian Tenaga Kerja RI, Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Nomor : Kep- 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja. Jakarta, 1999.

International Labour Organization, Global Employment Trends. Geneva: International Labour Ourganization, 2013.

Suma’mur, Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Gunung Agung, 1996.

World Health Organization (WHO), Deafness and Hearing Loss. Fact sheet Number 300. 2015.

S. Soedirman, Kesehatan Kerja dalam Prespektif Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014.

dkk Rumayanti, “Analisis Tingkat Kebisingan Pada Area Pasar Lama Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat,” Prism. Fis., vol. 9, no. 3, pp. 253–257, 2021.

M. Harris, Handbook of Acoustical Measurement and Noise Control. Edisi ketiga. New York: Mc Graw Hill Book Company, 1991.

Downloads

Published

2024-08-21

How to Cite

Yudisha, N., & Rida, R. (2024). ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DAN PENGENDALIANNYA DI PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO KIM II MEDAN. Jurnal Manajemen Rekayasa Dan Inovasi Bisnis, 3(1), 35–47. https://doi.org/10.62375/jmrib.v3i1.347