IMPLEMENTASI TEKNOLOGI COMPUTER VISION PADA ALAT PENGHITUNG BOTOL AIR MINUM KEMASAN DI INDUSTRI MENGGUNAKAN METODE HSL
Abstract
Industri pengemasan air minum kemasan merupakan sektor yang berkembang pesat
dalam respons terhadap permintaan global akan air minum yang praktis dan bersih.
Alat penghitung botol air minum kemasan adalah komponen kunci dalam proses
produksi yang bertujuan untuk memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang
ditetapkan oleh peraturan dan harapan pelanggan. Meskipun berperan krusial, alat
ini seringkali dihadapkan pada sejumlah permasalahan yang memerlukan perhatian
mendalam. Abstrak ini membahas permasalahan utama yang melingkupi alat
penghitung botol air minum kemasan, termasuk ketidaknyamanan pengguna,
kesalahan operasional, kerentanan terhadap gangguan teknis, dan masalah terkait
kepatuhan regulasi. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, metode HSL
digunakan sebagai pendekatan yang holistik. Metode HSL mengintegrasikan
pemahaman tentang aspek manusia (pengguna), sistem (alat dan perangkat lunak),
serta lanskap (lingkungan regulasi dan sosial) untuk mengidentifikasi masalah,
mengukur dampaknya, dan merancang solusi yang tepat. Melalui penerapan metode
HSL, diharapkan bahwa alat penghitung botol air minum kemasan dapat
ditingkatkan dalam hal efisiensi operasional, keandalan, dan kepatuhan terhadap
regulasi yang ketat, sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap pengguna
dan lingkungan. Dengan demikian, industri pengemasan air minum dapat terus
berperan dalam memenuhi tuntutan konsumen akan air minum yang berkualitas,
praktis, dan aman. Adapun hasil data penelitian yang disajikan dengan
menggunakan rumus akurasi yang didapat dari hasil uji coba yang telah di lakukan,
untuk mengetahui berapa persen tingkat keberhasilan dari alat yang telah di buat.
Dan hasil persentase keberhasilan di alat ini sebesar 67% untuk 3 kali percobaan