Rancang Bangun Alat Bantu Deteksi Warna Bagi Penderita Buta Warna Dengan Output Suara Berbasis Internet Of Things (IoT)

Authors

  • Maranti Nainggolan -
  • Joni Eka Candra

Abstract

Buta warna adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan penderitanya tidak dapat membedakan warna. Penderita buta warna sering mengalami kendala dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti memilih warna pakaian, kesulitan belajar dengan materi yang membutuhkan perspektif warna seperti tabel dan grafik. Selain itu, ketidakmampuan untuk melihat warna dapat membatasi orang yang menderita buta warna dalam bekerja, seperti pengemudi kendaraan, pelaut, pilot dan teknisi elektronik. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan membangun alat pendeteksi warna dan aplikasi android berbasis Internet Of Things yang bertujuan untuk membantu penderita buta warna mengenali warna. Komponen utama untuk merancang sistem deteksi warna terdiri dari TCS3200 sensor warna dan NodeMCU Esp8266. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh data penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi buta warna yang dapat menampilkan data warna yang terdeteksi, berupa gambar berwarna, teks dan suara. Pengujian waktu deteksi rata-rata untuk setiap warna adalah merah (2,12 detik), hijau (3,07 detik), biru (3,41 detik), kuning (2,49 detik), coklat (4,5 detik), hitam (3,12 detik), nila (3,07 detik), ungu (2,6), oranye (3,15 detik), magenta (2,42 detik) sedangkan akurasi masing-masing warna adalah merah, hijau, biru, kuning dan coklat sebesar 100%, hitam dan ungu sebesar 70%, nila 90%, oranye 80%, dan magenta 60%.

 

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Nainggolan, M., & Joni Eka Candra. (2023). Rancang Bangun Alat Bantu Deteksi Warna Bagi Penderita Buta Warna Dengan Output Suara Berbasis Internet Of Things (IoT). JURNAL QUANCOM: QUANTUM COMPUTER JURNAL, 1(2), 21–26. Retrieved from https://journal.iteba.ac.id/index.php/jurnal_quancom/article/view/187